Masjid Tiban, Beautiful Mosque in Malang Off The Beaten Path!

Libur panjang di akhir tahun memang sangat menyenangkan, meski sejujurnya setiap haripun sudah jadi hari libur buat kami berdua. Hehe. Nah, mumpung lagi suasana liburan gini, kami pun gak mau kalah dong buat ikut liburan. Tapi karena keterbatasan biaya dan juga cuaca dompet yg kering kerontang, padahal diluar sana lagi musim hujan, kami memutuskan untuk kembali eksplorasi wisata di Kota Malang tercinta ini saja. Sambil berharap hujan deras tak datang hari ini.

Tempat wisata di Malang mana lagi nih kali ini yang harus kita kunjungin? Karena kami penasaran dengan tempat yg pernah kami baca dari sebuah artikel tentang suatu lokasi wisata yg katanya unik dan sedang ramai dikunjungi orang dari beragam wilayah, kami pun memutuskan untuk kesana saja.

Hari ini kami ingin mengunjungi sebuah masjid ajaib yang sangat terkenal di Jawa Timur. Orang-orang biasa menyebutnya dengan Masjid Tiban. Lokasinya berada di Kabupaten Turen, jadi untuk menuju kesana harus melintasi daerah Poncokusumo, Tajinan dan juga Wajak. Kami yg tidak paham jalan, tadinya mengira kalau perjalanan kami akan mengarah ke Gunung Bromo. Waduh, siap-siap kaku kedinginan nih kalau memang benar lewat sana. Tapi untungnya gak lewat sana sih, hihihi. Hanya dari jauh kami melihat pegunungan indah berselimut kabut tebal, entah itu pananjakan atau semeru.

IMG_1094

Setengah jam diguyur hujan gerimis, akhirnya kami sampai di depan gang kecil yg merupakan jalan masuk menuju masjid. Kalau sebelumnya tidak pernah ke sini, kami sarankan setelah masuk perbatasan Turen langsung saja bertanya pada warga, mereka pasti langsung paham dan memberikan ancer-ancer lokasinya. Tempat ini selalu ramai pengunjung, jadi jangan heran kalau gang kecil menuju masjid ini dipenuhi para penjual souvenir dan oleh-oleh.

jalan menuju masjid tiban Masjid Tiban

Masjid ini merupakan sebuah pesantren bernama Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah yang berada di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur No.10, RT 07 / RW 06 Desa Sananrejo. Masjid ini dibangun oleh KH. Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam atau biasa dipanggil Romo Kyai Ahmad. Nama masjid ini berarti Fadilah Rohmat (Laut Madu). Nama yang indah bukan? Lalu kenapa disebut Masjid Tiban atau malah ada sebutan masjid ajaib? Ini semua karena mitos yg ada di masyarakat tentang masjid ini. Jadi menurut kabar, masjid ini tiba-tiba ada tanpa diketahui masyarakat sekitarnya (moro-moro tiban : tiba-tiba dijatuhkan) bahkan ada yg bilang kalau masjid ini dibangun oleh jin! Ah, yang boneng? Usut punya usut, pernyataan ini tidak benar. Karena yg mendirikan masjid ini bukanlah jin, tapi Kyai Ahmad sendiri sebagai arsiteknya dibantu para murid di pesantren ini. Pembangunannya tidak mendatangkan truk-truk pengangkut bahan, jadi mungkin warga tidak menyadari pembangunan masjid ini. Mereka juga tidak menggunakan peralatan-peralatan modern dalam proses pembangunannya lho. Selain itu pembangunannya hanya menggunakan material yg sedang tersedia saja dan hanya dibangun saat Romo Kyai menghendakinya.

wpid-2014-12-26-09.18.49-1.jpg.jpeg kaligrafi diluar

Nah, yg bikin keren dari masjid ini ya designnya itu perpaduan dari arsitektur cina, india, timur tengah, dan yg pasti ala jawa. Dan semua design ini ialah mahakarya Romo Kyai Ahmad yang bukanlah seorang arsitek. Beliau mendesign bangunan dengan ide yang didapatkan setelah ber-istikharah. Bagian luar dinding bangunannya dilapisi keramik dgn ukiran beragam kaligrafi lafadz alquran. Indah dan menakjubkan! Masuk kebagian dalam pun memiliki dekorasi-dekorasi yg sangat berbeda di tiap sudut. Tiap lantai juga punya fungsinya masing-masing. Yg membuat kami heran karena di lantai 6-8 terdapat pasar dan supermarket! Dilantai 1 juga ada hiburan kecil kumpulan aquarium. Dan yg membuat kami sedikit heran adalah pengaturan lantainya. Jadi saat kami menghitung lantai yg dilewati, seharusnya masih lantai 3 tapi ternyata sudah lantai 5. Membuat bingung! Hehehe. Dan ternyata terdiri dari 10 tingkat dengan puncak bernama lantai pegunungan. Sebenarnya tempat ini sangat istimewa bila atur dengan lebih baik. Saat berada di sana, kami sangat bingung dgn bentuk bangunan yg ada, karena tidak ada peta lokasi ataupun brosur tentang masjid ini.

Tidak banyak ilmu baru yg kami dapatkan dari tempat ini. Bahkan tadinya sebelum berangkat kesini, kami berharap bisa beribadah di masjid yg megah dengan dekorasi yg tidak biasa. Tapi saat masuk, kami tidak bisa melihat dimana ‘masjid’ itu. Yang ada hanya ruang sholat kecil untuk umum, dan yg lebih disayangkan tidak tersedianya alat sholat. Tapi sebenarnya ada ruangan yang seperti hall masjid, dan designnya benar-benar berbeda. Tiang penyangga yang dipakai dibentuk menyerupai pohon tinggi dan terdapat bedug besar juga disini tapi ruangan ini tidak digunakan untuk ruang sholat bagi pengunjung.

bedug besar Hall Masjid

Hal yg lebih disayangkan, bangunan pesantren ini belum selesai di banyak bagian. Di pintu masuk diminta untuk melepas alas kaki, tp tidak diberi tahu untuk membawanya, dan tidak ada informasi bahwa di beberapa lantai belum berkeramik (lantai 5 ke atas). Jadinya ya kami nyeker deh! Hihihi. Dan sebenernya di sini juga ada ketentuan untuk mengenakan pakaian sesuai dengan aturan agama (maksudnya menggunakan pakaian muslim). Tapi karena banyak pengunjung yang tidak tahu, seperti kami juga, jadi aturan ini hanya amanat saja.

Processed with VSCOcam with hb1 preset

Lumayan lama juga sih kami mengitari masjid ini, lumayan banyak juga foto kece disini, hehehe. Overall, masjid ini bagus banget kalau sudah rampung dan dibuat tour religi yang lebih terkoordinasi. Siapa yang menyangka kan Kabupaten Turen punya tempat ibadah sekece ini?

Processed with VSCOcam with m5 preset  IMG_1127 Processed with VSCOcam with hb1 preset Processed with VSCOcam with hb2 preset

6 Comments Add yours

  1. Masjidnya dekoratif banget ya. Lumayan nambah referensi kalau nanti ada kesempatan ke Malang lagi 🙂

    Like

    1. iyaa masjidnya rame banget dekornya, bikin yg liat heran ini dapet inspirasinya dari mana, hehehe

      Like

  2. Dita says:

    wahhh penasaran pingin ke sini jadinya, semoga long weekend besok bisa mampir 🙂

    Like

    1. hahaha jangan lupa dimampirin ya biar penasarannya ilang :p

      Like

  3. Saya lebaran kemarin ke sini, memang indah masjidnya.

    Like

Leave a comment