Nice to meet you 2020 (?)

Welcome to 2020, lads!
Tahun yang membuat kita percaya bahwa apapun bisa saja terjadi, bahkan segala yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Banyak orang bilang, 2020 will be the worst year ever karena memang banyak hal yang pantas disebut buruk, let me recap for you

  • Trending twitter di tahun baru, bukan #HappyNewYear2020, tapi ini

  • Berantem ampe ricuh gegara sepatu local pride 🤦‍♀️
  • Kepanikan di seluruh dunia gegara virus coronces yang ampe sekarang masih ga keliatan akhir hayatnya, sampai heboh soal ka’bah yang tak lagi dikelilingi umatnya (yah, padahal cuma lagi disetrilisasi)

    Twitter/@IlmFeed

  • Karantina di banyak wilayah, semua orang khawatir, panik, dan ribut dengan segala hoax dan segala pembatasan yang diterapkan. Sampai muncul istilah coronafobia dan covidiot
  • Dirumahkan dan PHK massal hampir di semua sektor, merusak perekenomian dan bisnis kecil hingga pemain besar. Lalu heboh lagi dengan program kartu pra kerja, heboh mulu

  • Seluruh kegiatan massal ditiadakan, ada yang ditunda seperti pelaksanaan olimpiade 2020, banyak juga yang didaringkan termasuk juga pendidikan, yang bikin para orang tua keliyengan, meski katanya UN ditiadakan
  • Semua harus ibadah di rumah, termasuk perayaan paskah, nyepi, hingga idul fitri. Untuk pertama kalinya mudik dilarang, berangkat haji juga tak boleh. Trus pada ribut lagi, ngotot lagi
  • Kalian ingat kasus novel baswedan yang diusut sekian lama? ternyata pelakunya cuma dijatuhin hukuman 1,5 tahun hanya karena dibilang ‘tak sengaja’. Ah, penyebaran covid juga gegara tak sengaja, tapi taukan efeknya kayak apa?
  • Tau soal kebijakan naiknya iuran bpjs? hoalah, dikasih tes covid gratis ae ora, gaji kena potong bahkan diphk, bantuan juga datengnya lama, sandang pangan papan ae belum tentu terjamin, lha kok disuruh bayar asuransi lebih mahal, gek piye to negoro
  • Gegara banyak yang pindah ke daring, semua konsumsi masyarakat ga lagi ke tv, ehh si stasiun TV tetiba ngajuin gugatan UU Penyiaran. Katanya kalau mau ngadain penyiaran (termasuk live streaming di medsos) kudu punya izin. Ah, ada-ada aja cara ngeruwetin idup orang lu
  • Meski tak banyak penurunan kasus, kehidupan mulai berjalan kembali, new normal katanya. Tapi ternyata membawa banyak musibah-musibah bodoh baru, yah namanya juga manusia tempatnya salah ya kan, yang penting kalo mau terhindar dari corona bisalah pake kalung anti virus dijamin mantab mantab
    SP/Joanito De Saojoao.
  • Oh, iya ada juga nih yang viral dan menghebohkan dunia anak muda. Masa ya, Komnas PA bilang kalo kita pake kata ‘anjay’ bakal dipidana, soalnya kata itu termasuk kata kasar biasa dipake perundungan! Gilaaa, anjay bet ga tuh? salah tongkrongan apa gimana?
  • Resesi ekonomi juga masih mengancam, ngeliat sikon finansial dan bisnis yang belum pulih sepenuhnya di tengah kebijakan buka tutup kebanyakan kompromi ga ngatasin masalah. Haduh, semoga kita bisa bertahan deh dengan kekuatan beli produk lokal
  • Belum rampung dengan urusan covid dan ancaman resesi, dari sisi kerja perundangan juga banyak banget yang bikin stress massal. Dicabutnya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dari Prolegnas prioritas, disahkannya UU Minerba, pembahasan RUU Haluan Idelogi Pancasila, RUU KUHP, hingga yang masih hangat dan bikin ricuh dengan demo-demo rusuh yaitu diajukannya pengesahan RUU Cipta Kerja. Hingga muncul gerakan #mositidakpercaya
    suara.com
  • Belum lagi abis ini masalah-masalah bakal muncul dari pemilu-pemilu di daerah
  • Yang bikin tambah sedih, merujuk data BNPB, hingga september 2020 negara ini sudah dilanda 2.131 bencana alam di seluruh pelosok negeri (yah, meski masih jauh lebih tinggi tahun lalu yang mencapai 5x nya)

Semua ini, masih kisah sedih di dalam negeri, itupun belum semua tertuliskan. Masih ada ratusan kisah lain di luar sana soal kericuhan, bencana, peperangan, protes, penyerbuan, penangkapan, kepanikan penanganan kesehatan, hingga masalah-masalah tradisional lain yang hingga 2020 sudah mau berakhirpun masih belum terselesaikan.

Sampai banyak celetukan soal,

Cobaan tambah cobaan tambah cobaan tambah cobaan dst, sampai bosan rasanya. Saking pusingnya WNI melihat keadaan akhir-akhir ini, sebagian berpikir untuk pindah kewarganegaraan, hahaha.

Sebenarnya, kalo kita sadari, dibalik banyak masalah bikin stress lahir batin ini, banyak hal yang sudah kita usahakan dan upayakan yang datang dari diri kita sendiri untuk tetap bertahan. Sudah berapa banyak pelajaran yang kita terima dan terapkan di masa-masa sulit ini?

Perlahan kita berubah, menyadari hal dasar kebutuhan kita yang utama. Di masa kita takut kehilangan banyak hal, kita jadi tau apa yang sebenarnya kita butuhkan. Kita makhluk sosial, mau semandiri apapun, kita butuh orang lain. Dengan menyadari ini, kita tau yang kita perlukan adalah bekerja sama. Banyak juga yang telah kita upayakan dalam gerakan kolaborasi selama mengatasi akibat dari pandemi ini.

Sebagai makhluk cerdas, kita juga luwes membawa perubahan untuk mengatasi permasalahan. Beragam ide-ide baru datang bermunculan, merubah dan menyesuaikan pola-pola lama. Kita jadi tau apa yang perlu dan apa yang hanya keinginan. Apa yang penting untuk diperjuangkan, apa yang hanya tuntutan ego dan kepentingan.

Langit biru yang datang bersama dengan menurunnya aktivitas kita sebagai manusia, merupakan bukti nyata bahwa perlunya perbaikan dalam segala kebiasaan hidup selama ini. Bumi akan lebih baik-baik saja tanpa kita, justru kitalah yang membutuhkan planet ini untuk bisa terus bertahan.

tak kan ada yg sadar kalau gn.salak bisa dilihat dari jakarta

Di tahun 2020 ini, kita diberi banyak waktu untuk refleksi diri, apa yang buruk dan yang baik untuk kita. Kita diberi banyak kesempatan untuk menyadari bahwa kita perlu banyak meningkatkan kemampuan diri untuk bisa stay sane dan menjadi lebih baik. Banyak orang memilih untuk memulai hal baru, baik untuk mencari kesenangan, ketenangan, ataupun jaminan keamanan hidupnya.

problems provide a chance to make change

Leave a comment